This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 31 Oktober 2011

Skizofrenia Graha Pena Lampung




Merasa Diintai Agen CIA, Tiga Bulan Sembunyi di Rumah
Memiliki anggota keluarga yang menderita skizofrenia, keluarga dituntut memiliki kesabaran ekstra. Melalui para penderita yang tergabung dalam KPSI, bisa didapat informasi penanganan yang tepat.     
Laporan Agus Wirawan, JAKARTA
TIAP berada di luar kota dan sang kakak tertua menelepon, Adi Nugroho langsung tahu, pasti ada ’’pembunuh’’ suruhan CIA yang membuntuti. Sebab, itulah yang memang selalu dikatakan oleh sang kakak.
    Penjelasan panjang lebar Adi bahwa kekhawatiran tersebut sama sekali tidak benar pasti bakal dibantah dengan sengit oleh sang kakak. Jadilah adik-kakak itu beradu argumen yang berbuntut tuduhan ’’serius’’ bahwa Adi telah disusupi CIA.
’’Perut mules pun dikira saya yang meracuni makanan,’’ sebut pria 31 tahun itu.
    Sudah sepuluh tahun lamanya Adi dan keluarga harus hidup dengan ’’dikelilingi’’ agen-agen badan intelijen Amerika Serikat rekaan sang kakak yang tak disebutkan namanya itu. Para agen tersebut bisa menyamar menjadi apa saja. Misalnya tukang bakso, abang ojek, atau petugas meteran listrik.
    Diakui sang kakak, ’’informasi’’ itu mulai didapat melalui suara-suara aneh di telinganya. ’’Sering dia mengatakan ada suara yang seolah-olah membisikkan sesuatu ke telinganya,’’ ujar Adi.
    Perubahan perilaku tersebut mulai tertangkap saat sang kakak kehilangan pekerjaan satu dekade silam. Awalnya, Adi mengira ada makhluk-makhluk tak terlihat atau gaib yang berbicara kepada kakaknya. Maklum, sejak muda sang kakak gemar berurusan dengan masalah klenik dan paranormal.
    Namun, lama-kelamaan bisikan-bisikan yang diucapkan oleh kakaknya yang kini menduda itu semakin tidak bisa dinalar. Puncaknya terjadi ketika kakaknya mengaku diincar para agen CIA sehingga tak berani keluar rumah sampai tiga bulan.
Baru setelah browsing di internet dua tahun lalu, Adi tahu apa yang dialami sang kakak. Rupanya, kakak Adi tersebut menderita skizofrenia. Karena itu, sang kakak sulit membedakan antara dunia nyata dan imajinasi.
    Mengutip Wikipedia, skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul karena ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Pada penderita skizofrenia ditemukan penurunan kadar transtiretin atau prealbumin, yang merupakan pengusung hormon tiroksin.
    Sering penyakit itu diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa rangsang pancaindera). Tetapi, salah besar kalau menyebut gangguan kejiwaan tersebut sebagai gila, seperti yang kerap disalahpersepsikan tak sedikit masyarakat selama ini.   
    Penderitaan tentu saja tak hanya dirasakan oleh si penderita yang seperti hidup dalam dua dunia. Orang-orang terdekatnya juga. Itu pula yang selama ini dialami Adi dan keluarga.
    Hampir setiap hari Adi dan keluarganya harus mendengarkan omong kosong tanpa isi dari kakaknya. Pembicaraan yang sangat lama, rutin, dan tiada arti itu pun kerap memancing emosi sehingga berujung pertengkaran fisik.
    Apalagi, keluarga sudah berusaha susah payah memberikan pengobatan, mulai yang rasional hingga irasional, tetapi tanpa hasil. Bahkan di depan dokter atau penyembuh, kakaknya bisa berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
    ’’Kakak saya juga tetap bekerja selama ini, tetapi berganti-ganti. Nggak ada yang tahu bahwa ada yang salah dengan dia. Hanya keluarga yang tahu,’’ ucap Adi.
    Film Beautiful Mind (2001) yang memenangi empat penghargaan Academy Awards juga menggambarkan dengan jelas hal tersebut. Bagaimana Alicia Nash, yang diperankan dengan sangat baik oleh Jennifer Connelly dan mengantarkannya meraih Oscar, harus jatuh bangun mendampingi sang suami, John Nash, yang genius, tetapi menderita skizofrenia. Berkat kesetiaan dan kegigihannya, John Nash, yang di film itu diperankan oleh Russell Crowe, menjadi pemenang bersama Nobel Ekonomi 1994 dengan Reinhard Selten dan John Harsanyi.
    Di Indonesia sudah ada organisasi tempat para penderita skizofrenia. Keluarga para penderita juga bisa saling berbagi di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) itu. Lewat KPSI pula, Adi menemukan penguat semangat. Sebab, ternyata banyak keluarga lain yang juga harus menjalani hal sama.
    Maya (bukan nama sebenarnya), misalnya, yang mengaku bersuami seorang penderita skizofrenia. Akibat gangguan kejiwaan itu, pernikahan mereka yang kini sudah sepuluh tahun berada di ambang perceraian. ’’Suami saya tidak mau mengakui penyakitnya, apalagi berobat ke psikiater. Menurut dia, gejala itu disebabkan guna-guna teman sekerjanya,’’ tutur Maya.
    Padahal, sebagai seorang dokter, Maya mengetahui secara pasti bahwa gejala-gejala yang ditunjukkan oleh sang suami jelas mengarah ke skizofrenia. Dari luar, sang suami memang terlihat seperti orang normal pada umumnya. Namun, pada saat tertentu, muncul pikiran dan pembicaraan yang aneh gara-gara halusinasi.
’’Inteligensinya juga tidak turun. Tetapi, untuk tipe lain, memang berbeda-beda gejalanya. Intinya, kita harus sabar,’’ tutur perempuan 34 tahun itu.
    Seorang penderita skizofrenia, M. Raharja (35), mengakui bahwa gejala halusinasi seperti itu jamak terjadi. Dia juga sering mendengar suara-suara berbisik pelan seperti yang dialami kakak Adi.
    Bisikan itu bermacam-macam, kadang menyakitkan dan tak jarang pula mengejek. Hal tersebut sering membuat emosi bergejolak tak menentu. Kadang penderita marah, kadang tertawa sendiri. ’’Malah pernah saya dibuat seolah merasa sebagai utusan Tuhan yang bisa menyembuhkan orang lain,’’ ungkap dia.
    Respons dari halusinasi itu berbeda-beda, bergantung si penderita. Jika bertipe pemarah, si penderita akan meluapkan emosi dengan membabi buta karena merasa terancam dengan situasi tertentu. Sementara itu, penderita yang bertipe penyabar hanya bisa ketakutan atau menjauhkan diri dari orang lain.
    ’’Saya biasanya mengunci diri di kamar sambil mendengarkan lagu yang relaxing. Itu cukup meredakan,’’ tegasnya.
    Bagus Utomo, pendiri KPSI, menyarankan, anggota keluarga yang menunjukkan gejala-gejala skizofrenia harus segera diperiksakan ke dokter. Sebab, banyak pihak yang masih menganggap penyakit itu nonmedis sehingga upaya penyembuhannya melalui paranormal dan lainnya. ’’Waktu yang terbuang untuk bergulat dengan kondisi akut membuat jeda panjang. Penyembuhannya harus menggunakan obat-obatan,’’ tegasnya.
    Pria berusia 37 tahun itu menuturkan berpengalaman menangani kakaknya yang menderita skizofrenia selama 15 tahun. Pekerjaan guru STM yang dulu dijalani kakaknya hampir tak mungkin ditekuni lagi.
    ’’Inilah PR (pekerjaan rumah) terbesar kami sekeluarga. Kami harus berpacu dengan waktu. Mumpung orang tua masih ada, harus segera memandirikan Mas Bayu (nama sang kakak),’’ ucap dia.
    Bagus menyatakan pernah berpikir bahwa perjuangannya akan sia-sia karena dirinya dan adik-adiknya juga harus mulai memikirkan masa depan masing-masing. Tetapi, selama masih ada waktu, dia bakal terus berusaha.
    ’’Bila suatu saat harus kalah, saya tidak akan menyerah begitu saja. Saya harus menang di pertempuran lain. Saya harus membantu keluarga-keluarga lain,’’ tegasnya.
    Dengan terbentuknya KPSI, anggotanya yang berjumlah sekitar 4 ribu orang kini bisa berbagi informasi tentang cara menangani penderita skizofrenia. Sebab, anggotanya bukan saja para keluarga, melainkan juga para penderita.
    ’’Ada penderita skizofrenia anggota KPSI yang bekerja sebagai dosen, teknisi, akuntan, dan lain-lain. Kakak saya sekarang sudah bekerja lagi sebagai sopir angkot,’’ jelas Bagus. (c1/niz)
RADAR LAMPUNG. 18 Juli 2011 | 11:40 WIB

Gelombang Otak Prediksi Skizofrenia

STUDI terbaru yang digelar oleh peneliti Jerman dan Swiss menemukan bahwa pengukuran gelombang otak dapat membantu memprediksi risiko pengembangan skizofrenia.

Menurut Wikipedia, skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan dopamin yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Skizofrenia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).

Para peneliti menggunakan electroencephalography (EEG) guna mengukur aktivitas listrik otak atau gelombang otak untuk mempelajari respons otak pada nada langka dan umum yang dihadirkan dengan panjang yang berbeda-beda.

Ketika nada langka dihadirkan kepada orang sehat, otak secara otomatis menghasilkan gelombang listrik tertentu disebut MMN atau mismatch negativity. Diketahui, orang yang menderita skizofrenia mengalami pengurangan MMN.

Dalam studi baru ini, para peneliti mengikuti sekelompok orang yang berisiko tinggi psikosis. Mereka menemukan bahwa orang yang mengalami perkembangan skizofrenia memiliki MMN lebih kecil daripada kelompok yang sehat.

Temuan ini menyarankan bahwa MMN mungkin berguna dalam memprediksi perkembangan skizofrenia.

Peneliti utama Mitja Bodatsch mengatakan integrasi kedua tindakan baik secara biologis maupun klinis menjadi model multidimensi mungkin merupakan langkah penting dalam mengatasi risiko psikiatri. Studi ini diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Biological Psychiatry edisi Mei 2011. (Pri/OL-06)

Skizofrenia


Ukuran teks Cetak


Skizofrenia header
Pada pandangan pertama, skizofrenia mungkin tampak seperti sebuah teka-teki besar. Penyebabnya masih tidak pasti, gejalanya, variabel.
Menyerang paling sering pada kelompok usia 16 sampai 30 tahun, mempengaruhi orang diperkirakan satu dari seratus, itu adalah disabler pemuda terbesar.
Tapi jika itu adalah teka-teki, itu salah satu yang perlahan-lahan sedang diselesaikan. Potongan baru yang terus jatuh ke tempatnya. Pertimbangkan apa yang telah kita pelajari tentang gejalanya.
Gejala skizofrenia
Skizofrenia sering dimulai perlahan-lahan. Ketika gejala pertama muncul, biasanya pada masa remaja atau awal masa dewasa, mereka mungkin tampak lebih membingungkan daripada serius.
Pada tahap awal, orang dengan skizofrenia mungkin menemukan diri mereka kehilangan kemampuan untuk bersantai, berkonsentrasi atau tidur. Mereka mungkin mulai menutup teman-teman lama keluar dari kehidupan mereka. Pekerjaan atau sekolah mulai menderita; begitu pula penampilan pribadi mereka. Selama waktu ini, mungkin ada satu atau lebih episode di mana mereka berbicara dengan cara yang mungkin sulit untuk memahami dan / atau mulai memiliki persepsi yang tidak biasa.
Setelah itu telah mengakar, skizofrenia cenderung muncul dalam siklus remisi dan relaps.
Ketika di remisi, orang dengan skizofrenia mungkin tampak relatif tidak terpengaruh dan fungsi bisa lebih atau kurang dalam masyarakat. Selama kambuh, bagaimanapun, ini adalah cerita yang berbeda. Orang dengan skizofrenia mungkin mengalami satu atau semua kondisi utama:
  • delusi dan / atau halusinasi,
  • kurangnya motivasi,
  • penarikan sosial,
  • pikir gangguan.
Delusi adalah keyakinan palsu yang tidak memiliki dasar dalam kenyataan. Orang dengan skizofrenia mungkin berpikir, misalnya, seseorang yang memata-matai mereka, mendengarkan pikiran mereka, atau menempatkan pikiran dalam pikiran mereka.
Halusinasi yang paling sering terdiri dari mendengar suara-suara yang mengomentari perilaku, yang menghina atau memberikan perintah. Kurang sering, orang dengan skizofrenia dapat melihat atau merasa hal-hal yang tidak ada.
Berpikir tidak teratur membuat beberapa orang dengan skizofrenia merasa campur aduk. Dalam percakapan, mereka dapat melompat secara acak dari satu topik yang tidak berhubungan yang lain. Depresi dan kecemasan sering menyertai perasaan ini.
Gejala-gejala skizofrenia sangat bervariasi dari orang ke orang, dari ringan sampai parah. Dokter spesialis diperlukan untuk membuat diagnosis, terutama karena tidak ada tes diagnostik.
Teori tentang penyebab skizofrenia
Kita tahu bahwa skizofrenia adalah gangguan biologis otak. Penyebab belum diketahui, tetapi ada beberapa teori.
Ada bukti kuat dari faktor warisan penting. Banyak peneliti mencari penyebab genetik dari skizofrenia yang berjalan dalam keluarga. Sukses dapat menjadi lebih mungkin sebagai gen untuk penyakit yang kompleks ditemukan.
Karakteristik dari skizofrenia, bersama dengan kecenderungan untuk surut dan aliran dalam siklus, membuatnya mirip dengan penyakit auto-imun.
Teknologi baru telah memberikan beberapa petunjuk terakhir untuk penyebab skizofrenia.
Komputer gambar aktivitas otak menunjukkan bahwa bagian otak yang mengatur fungsi berpikir dan berperilaku abnormal mental yang lebih tinggi pada orang dengan skizofrenia.
Magnetic Resonance Imaging, atau MRI, telah menunjukkan bahwa daerah yang sama di otak beberapa orang dengan skizofrenia muncul baik telah memburuk atau tidak telah berkembang normal.
Computed Tomography aksial (dikenal sebagai CAT scan) menunjukkan bahwa ruang berisi cairan di dalam otak orang dengan skizofrenia cenderung lebih besar dibandingkan dengan orang tanpa penyakit.
Bahkan perawatan dokter digunakan saat ini adalah memberikan para ilmuwan sangat dibutuhkan potongan teka-teki. Sebagai contoh, beberapa orang dengan skizofrenia merespon dengan baik ketika mereka diberi obat yang mengganggu dengan produksi tubuh mereka dari dopamin biokimia otak. Fakta ini memimpin para peneliti untuk berspekulasi bahwa baik sebagai over-produksi dopamin atau sensitivitas berlebihan untuk itu telah ada hubungannya dengan penyakit.
Pengobatan
Sejumlah obat telah ditemukan yang membantu membawa ketidakseimbangan biokimia dalam banyak orang dengan skizofrenia lebih dekat normal.
Obat-obat ini dapat membantu banyak dalam mengurangi halusinasi dan delusi, dan membantu mempertahankan pikiran yang koheren. Tapi, mereka biasanya memiliki efek samping yang serius memberikan kontribusi untuk non-kepatuhan dengan obat dan kambuh.
Psikoterapi individu, kelompok atau keluarga adalah mungkin, dan dapat berarti banyak orang dengan skizofrenia dan orang yang mereka cintai. Psikoterapi dapat menawarkan pemahaman, keyakinan, wawasan dan saran untuk menangani aspek-aspek emosional dari gangguan dan memberikan situasi hidup kurang stres.
Keluarga bisa menjadi bantuan besar. Bekerja sama dengan profesional perawatan kesehatan, anggota keluarga dapat mempelajari tentang penyakit. Keluarga juga dapat memberikan informasi yang berguna untuk para profesional perawatan kesehatan. Mereka dapat menemukan cara untuk mendukung orang dengan skizofrenia dan menyediakan lingkungan pengasuhan yang mendorong komunikasi.
Untuk masa depan
Dengan pengobatan yang tepat dan ditingkatkan, dukungan masyarakat luas (khususnya di perumahan) dan psikoterapi terampil, banyak orang dengan skizofrenia akan mampu berfungsi di masyarakat. Dengan sumber daya ini untuk menarik dari, banyak orang dengan skizofrenia bisa hidup mandiri, bekerja, menikmati keluarga dan teman. Pencarian untuk penyembuhan berlanjut dengan harapan untuk sukses semakin meningkat setiap hari.

Kamis, 27 Oktober 2011

ALARM LPG




ALARM LPG (Alarm Detektor Kebocoran Gas LPG)
Harga hanya Rp.160.000,-/unit....Baru Re-Stock!!!....Peluang bagus bagi para Reseller dengan Harga Khusus Rp.130.000,-/unit (Minimum Pembelian 1 dos (isi 10 Unit))....
Pemasangan dan penggunaan sangat mudah !!! (baca petunjuk penggunaan)
LINDUNGI DIRI, KELUARGA, DAN ASSET BERHARGA ANDA!
Hubungi : Bpk. M. Syafei, S.P.
0857 6986 9999 /0852 690 66135.

GARANSI 1 TAHUN




















Cara Pengoperasian
  1. Hubungkan alarm dengan listrik 220V
  2. LED Indikator warna hijau akan berkedip selama 2-3 menit, sebelum alarm aktif
  3. Jika LED Indikator warna hijau akan menyala itu menunjukkan bahwa alarm telah aktif.
  4. Saat terdeteksi kebocoran gas, LED Indikator warna merah akan berkedip & alarm akan berbunyi “beep….beep”.
  5. Alarm akan berhenti berbunyi dan kembali bekerja normal setelah konsentrasi gas elpiji berada dibawah ambang batas.
  6. Jika alarm berbunyi panjang dan LED Indikator warna merah menyala, itu menandakan bahwa alarm tidak berkerja, cabut alarm dari listrik 220V dan coba hubungkan dengan listrik kembali.
Cara Pemasangan :
 
























Catatan : Sebagai informasi, gas elpiji adalah gas yang lebih berat dari udara
  1. Pilih posisi instalasi yang tepat yaitu tinggi 0.3m - 1m dari lantai & radius dari sumber gas < 1.5 m
  2. Gantungkan alarm ke dinding dengan paku
  3. Hindari instalasi yang terlalu dekat dengan ventilasi, kipas angin, pintu, jendela, sumber uap, minyak, dll
Tindakan Darurat
Alarm akan berbunyi jika intensitas gas elpiji yang terdeteksi melebihi ambang batas, Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:
  1. Matikan katup regulator pada tabung elpiji.
  2. Buka jendela dan biarkan udara masuk.
  3. Matikan sumber-sumber api.
  4. Hindari pemakaian alat-alat listrik termasuk menyalakan lampu
  5. Cek kebocoran gas dan hubungi petugas yang berpengalaman.

Jangan Pernah Remehkan Kekuatan Curhat

Makin tahun, makin banyak pasien gangguan jiwa di Jakarta. Untuk pencegahan dan penyembuhan, setiap rumah sakit di ibu kota menyampaikan berbagai macam pendekatan.

---

MENGALAMI gangguan jiwa atau tidak, ringan atau berat, yang pertama harus dilakukan seseorang adalah deteksi dini. Direktur Utama RS Soeharto Heerdjan Grogol Ratna Mardiati SpKJ mengatakan, instansinya memiliki metode khusus untuk mendeteksi gradasi gangguan jiwa.

Metode itu melalui tes psikiatri. Tekniknya, kepada seseorang diberikan kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab sebenarnya amat sederhana. Dari jawaban-jawabannya, kita bisa mengetahui, apakah seseorang memiliki gangguan jiwa atau tidak.

Selain itu, kata Ratna, pihaknya membentuk grup-grup kesehatan jiwa untuk "jemput bola". Mereka mendatangi posyandu, pos pembinaan terpadu, bahkan ke rumah-rumah. Cara itu perlu dilakukan lantaran kesadaran masyarakat untuk datang ke rumah sakit masih sangat rendah.

"Kecuali mereka yang memiliki pendidikan tinggi dan peduli akan kesehatan," tandasnya.

Surjo Dharmono, psikiater RSUP Cipto Mangunkusumo, membenarkan betapa pentingnya deteksi dini tersebut. Dia memberikan contoh program untuk penderita psikosis dini yang dikembangkan di Australia.

Caranya, dengan membuka tempat-tempat screening di pojok-pojok mal, sekolah, maupun tempat umum lainnya. Di tempat-tempat itulah, deteksi awal gangguan jiwa dilakukan.

Sayang, kata Surjo, Indonesia mungkin belum mampu menerapkan program seperti itu. ''Program itu memang cukup mahal. Apalagi penduduk Indonesia amat besar. Kondisinya berbeda dengan Australia,'' sebutnya.

Tentu, kalau tidak ingin memeriksakan diri, seseorang bisa mencoba untuk me-manage sendiri stres. Spesialis kedokteran jiwa dan konsultan dari RS Persahabatan Mardi Susanto mengatakan, kunci agar tidak stres amat mudah. Yaitu, mencapai titik keseimbangan (ekuilibrium). ''Sebisa-bisanya kita berupaya menyeimbangkan hubungan secara horizontal dan vertikal,'' ujarnya.

Mardi yakin setiap persoalan bisa diatasi. Dengan bekal keyakinan, seseorang bisa me-manage stres sejak dini. Selain itu, Mardi menyarankan agar kita terbiasa mengungkapkan setiap persoalan yang kita hadapi kepada orang terdekat.

''Curhat amat penting. Meski persoalan itu sepele, jangan diremehkan. Curhat bisa mengurangi beban yang kita hadapi,'' katanya. Apalagi hidup di kota sarat dengan berbagai persoalan hidup. ''Berbagilah dengan orang yang Anda percaya. Bisa keluarga atau teman,'' ungkap dokter yang hobi main tenis itu.

Nah, kalau ternyata memang mengalami gangguan jiwa, bagaimana penyembuhannya?

Dirut RSJ Soeharto Heerdjan Grogol Ratna Mardiati mengatakan, untuk penyembuhan pasien harus ada kombinasi antara pengobatan medis dan psikologis. Konsumsi obat-obatan hingga kini masih dibutuhkan untuk menolong pasien jiwa. ''Pengobatan itu jangan sampai terputus. Sebab, pasien bisa kambuh,'' ungkapnya.

Untuk pendekatan psikologis, Kepala Balitbang RS Soeharto Heerdjan Grogol dr Prianto SpKJ mengungkapkan, caranya adalah membangun kepercayaan terhadap pasien. Dokter harus memiliki empati kepada mereka. ''Tujuannya membangun kepercayaan terhadap pasien. Dengan begitu, pasien merasa yakin bahwa dirinya dapat sembuh,'' ujarnya.

Sepintas, kata dia, modal kepercayaan terdengar sepele. Namun, efeknya bagi pasien amat besar. ''Mereka merasa mendapatkan dukungan untuk sembuh,'' ucapnya.

Psikiater RSUP Cipto Mangunkusumo Dr Surjo Dharmono menambahkan, yang tidak kalah penting adalah dukungan psikososial. Sedapat-dapatnya pasien tidak dibiarkan menganggur. Mereka harus diberi kesibukan dan membaur dengan lingkungan sekitar.

Pasien neurosis (ringan) harus dimotivasi agar tidak meninggalkan rutinitas keseharian mereka. Bagi pasien psikotik (gangguan berat), harus diberikan pelatihan kerja.

Selama ini, kata Surjo, RSCM bersama Depsos memiliki program bengkel kerja. ''Tujuannya memunculkan kembali motivasi pasien,'' jelasnya. Dengan aktivitas yang jelas, diharapkan setahap demi setahap para pasien bisa kembali normal. (kit)

Mengobati Gangguan Jiwa

Menurut saya, gangguan jiwa bisa menimpa atau diderita siapa saja, termasuk orang (yang awalnya) dan atau  yang masih dianggap normal, berakal sehat atau waras. Gangguan jiwa dapat berarti sebuah kondisi kejiwaan yang tidak nyaman, terusik, tepatnya terganggu  disebabkan oleh sebuah peristiwa yang memukul kejiwaannya dan bercokol seraya mengganggu ingatannya. Baik dengan cara lambat laun atau tiba-tiba karena shock; mengguncang jiwa.
Dipikir-pikir, gangguan jiwa itu bisa mewujud macam-macam bentuknya, tergantung dari kategorinya; ringan, sedang atau berat. Klasifikasi gangguan jiwa dapat di deteksi dari gejala-gejala yang tampak, diantaranya:
Ciri-ciri pada gangguan jiwa  kategori ringan; susah tidur dengan sebab bukan kelelahan fisik atau gelisah, marah-marah, narsis berlebihan. Sedangkan kategori sedang, berciri-ciri; agak frontal, sangat emotional, ketakutan berlebihan tak bersebab, mulai tidak peduli dengan diri (kecuali untuk makan). Acuh terhadap orang lain dan lingkungannya, masih memiliki rasa malu, masih berkemampuan mengingat siapa dirinya. Sedangkan kategori berat adalah gila. Tidak ingat akan siapa dirinya, berlaku frontal-abnormal; kehilangan rasa malu.
Pertama, Gangguan jiwa kateori ringan hanya berakibat kecil jika segera disadari dan dicarikan jalan keluar. Hal ini tentu saja dapat ditanggulangi dengan cara-cara yang lebih mudah dan tak memerlukan waktu lama dibandingkan dengan kedua yang lain. Ini dapat diatasi dengan istirahat cukup, mencari aktifitas yang positif untuk menenangkan diri sesuai dengan kebiasaan dan sesuai kemampuan; membasuh muka dilanjutkan dengan ritual lain, mendengarkan sesuatu dan seraya diam sejenak atau dapat juga menyalurkan hoby. Berbagai hoby dari yang tidak mengeluarkan biaya, ber-cost murah atau bahkan yang memerlukan banyak uang. Semuanya tergantung kesadaran dan kemampuan penyikapan penderita terhadap yang ditimpanya.
Lainnya, untuk menggatasi narsis yang berlebihan, baik untuk menyaadari diri, meminjam ungkapan Andrea Hirata dalam Maryamah Karpof, bahwa sesungguhnya kita tak sebaik dan setampan yang kita sangka akan  diri kita. Ya, subyektifitas kita akan kesuperioran diri berkemungkinan terbalik 180 derajat dari obyektifitas orang lain yang menilai diri kita. Bisa jadi kita ini inferior dalam pandangan mereka.
Kedua, Untuk gangguan jiwa kategori sedang, saya berterimakasih kepada Miss Muk, + 66 tahun, sebagai inspirator. Meskipun ucapan terimakasih ini jika disampaikan kepada beliau untuk sementara ini hingga waktu yang tidak pasti hingga kapan, beliau tak akan pernah mengerti maksud dan untuk apa terimakasih ini diberikan kepada beliau.
Oh ya, untuk pembaca yang menginginkan refrensi-teori, riset pustaka dan semacamnya dalam postingan kali ini maka, lupakan saja tulisan ini, karena tak ada pijakan teori atau keterlibatan studi pustaka dalam tulisan ini. Sebenarnya saya juga menginginkan teori yang ter-logika-kan untuk memperkaya perspektif dan pemahaman seperti postingan sebelumnya. Namun untuk tulisan ini; gangguan jiwa, belum dilakukan pencarian terhadap buku-buku soal tersebut. Satu-satunya data primer adalah Miss Muk dengan sedikit memikirkan hal lain sebagai perkiraan, penyanding dan pembanding.
Miss Muk saya golongkan ke dalam kategori gangguan jiwa sedang setelah beberapa bulan belajar mengamati beliau dan membandingkan dengan gangguan jiwa lain yang pernah saya lihat, ditambah gangguan yang pernah  diderita diri (gelisah). Disebut kelas sedang karena masih banyak yang lebih ringan atau lebih parah/berat dari beliau. Gangguan ini tidak beliau derita sejak kecil, melainkan sekitar umur + 23 tahun dengan penyebab depresi karena cinta yang diberi peluang untuk berkembang. Saat ini beliau masih ingat akan siapa dirinya dan beberapa orang dekatnya, juga masih memiliki rasa malu (tak berani fullgar).
Sekitar 6 bulan lalu, Miss Muk masih menjadi “hantu” bagi diri, sepertinya juga untuk banyak orang, terlebih anak-anak.  Beliau tinggal di sepetak ruangan yang terlihat tak terawat seperti dirinya. Beliau agak frontal, meledak-ledak. Sangat sulit diajak berkomunikasi. Sering bicara dan tersenyum sendiri. Bicara dengan intonasi berat tak jelas. Selalu menutup kedua telinganya dengan gumpalan kapas. Berambut panjang, putih, gimbal digelung. Jarang (malah nampak tidak pernah) berganti pakaian dan ganti kain;jarik, keadaanya kumal-kucel. Beraroma khas, sudah puluhan tahun tak mandi dan sikat gigi.
Sekarang keadaan Miss Muk perlahan berubah dengan bertahap. Penampilannya sudah tampak rapi dan lebih bersih karena sudah mau mandi (meskipun belum muncul inisiatif dari dalam diri Miss Muk dan baru 1 kali dalam sehari), gosok gigi dan dandan sederhana. Masih sering bicara dengan teman imajinernya. Sudah mau berkomunikasi walaupun belum mampu berkalimat panjang. Belum bisa menangkap maksud lawan bicara, kecuali kalimat sederhana  dalam bahasa jawa dan tak terlalu banyak (mungkin karena sudah puluhan tahun jarang berkomunikasi dengan orang lain). Kata-kata yang dipahami dan digunakan misalnya; mandi, mencuci, menjemur, minta, sana, sini, makan, minum, gelas, gula, teh, kopi, roti, rumah, ganti, baju, pergi, jalan-jalan, teman, uang, kerja, siapa dan masih mengingat beberapa nama-nama orang yang dulu pernah dekat.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memulihkan gangguan jiwa kategori sedang diantaranya:
a. Perlakukan penderita gangguan secara manusiawi.
Untuk kali pertama memang harus memaksa penderita untuk mandi sebagai terapi awal. Yang saya temukan adalah walaupun makan seadanya, tak memperhatikan kecukupan gizi atau empat sehat lima sempurna. Tenaga yang dimiliki penderita cukup kuat. Hingga untuk memandikannya butuh kerjasama empat orang. Lalu, mengingat kepribadian penderita frontal, sebelum memaksa, baik dilakukan pendekatan atau bujukan dengan memberikan barang atau makanan/minuman kesukaannya, lebih manjur lagi jika menghadirkan teman dekatnya untuk berbincang.

Saya pikir, sudah cukup lama tak ada yang peduli untuk mengajaknya duduk bersama dan mendengarkan semua yang dikatakannya, meskipun tersering ngalor ngidul gak jelas juga dengan suara hilang timbul. Hal ini sudah dilakukan dan menjadi moment yang menyentuh. Penderita; Mis Muk sempat menyebutkan nama, menayakan almarhum suami karibnya dan Miss Muk masih mengingat nama anak pertama sahabat karibnya yang lahir di Magelang. Penderita tampak terkejut ketika karib-nya memeluknya, keduanya tampak berkaca-kaca. Miss Muk seketika luluh sesaat.
Tampak olehku betapa berarti dan berperan cukup besar sebuah pelukan, sanggup menghilangkan ke frontal an Miss Muk. Ini bertanda hati nya masih peka, ada kerinduan yang dalam dan juga masih bisa merasakan kehangatan sebuah pelukan. Dalam hatinya tertebak, “ternyata masih ada yang peduli“.
Yang menyenangkan juga, saraf Miss Muk masih berfungi dengan baik. Indikasinya, setelah dimandikan dan di keramas cukup lama hingga beberapa kali dalam satu waktu (menghilangkan daki yang  mengerak). Badannya gemetaran (nderedeg) karena kedinginan. Hal itu saya pikir sebagai respon siraman air yang selama puluhan tahun tak pernah ada. Lalu, untuk menggunakan sikat gigi saja Miss Muk kesulitan, seperti lupa bagaimana caranya. Setelah diberi contoh, beliau bias mengarahkan sikat gigi dengan kaku.  Hari ketiga  mulai belajar mencuci pakaian sendiri, bisa mengucek walaupun  sangat kaku juga untuk kali pertama.
b. Dampingi dan lakukan  bertahap dan berulang-ulang.
Beberapa minggu penderita masih sulit diajak mandi, selalu meronta dan menggunakan jurus andalanya, menjatuhkan diri dan ngglosor di tanah dengan berteriak-teriak. Pernah juga mengacungkan sapu, lalu lari tunggang langgang. Sekitar minggu ke 10, meskipun harus dicari, dijemput dan dipegangi terlebih dahulu, sudah lebih mudah memintanya untuk mandi dan mencuci pakaian sendiri.

Minggu ke 12, ritual pemotongan kuku tangan dan kaki, menjadikan ia lebih luluh. Saya pikir karena ada sentuhan-sentuhan tangan orang lain lagi kepadanya dan segelas teh tubruk kental manis kesukaan Miss Muk. Syahdan, ritual ini membuka ingatan Mis Muk dan mengeluarkan kosa kata yang sebelumnya tak ada.
Beliau menanyakan dengan menggunakan bahasa Jawa kepada pemotong kuku yang sedang memotong kuku-kuku hitamnya yang panjang. Diantaranya : Semua yang ada punya saya.  Mana ibumu?.  Kamu sekolah?. Dulu waktu kamu kecil lari-lari disekitar sini. Tentara, Sumatra. Ambarawa. Asrama. Magelang. Jangan dibuang, dikubur nanti. Beliau pun  melarang pemotong kuku membiarkan kuku-ku itu terjatuh di lantai.  Beliau mengenggam hasil potongan kuku, setelah selesai lalu mengubur kuku-kuku itu dan menyiramnya dengan air. Mengingat bagaimana ia kali pertama dijumpai, Ini adalah sebuah kemajuan yang baik, kata-kata itu bukan sekedar tak bermakna, tetapi juga sebuah kebenaran ingatan, ingatan yang benar. Mengejutkan!
Sekitar minggu ke 17, tepat hari Jumat. Awalnya bersedia dipotong kuku. Namun setelah mandi dan mencuci, dibantu bedak-an, dibuatkan teh kesukaan, Mis Muk menolak. “Sudah, ini masih bersih” kata Miss Muk. Dialog pendek terjadi, kadang nyambung, keseringan tidak.  “Jum’at aja dipotong” kata Miss Muk.
Kawan, permintaannya sungguh menyenangkan, sepertinya ini berhubungan dengan hari yang di sunnahkan untuk memotong kuku bagi muslim, mungkin dulu Miss Muk biasa melakukannya. Setelah diberitahukan berulang-ulang bahwa ini hari jumat dan dibujuk, Miss Muk bersedia dipotong kukunya dan saat itu Ia tersenyum-senyum bahagia.
Barangkali karena sebuah sentuhan lagi dan perlakuan hormat lawan bicara kepada beliau. Saat itu juga muncul kata baru, Pra-mu-ka dan pengulangan kata-kata yang sama pada saat pemotongan kuku sebelumnya. Kepedulian berikutnya memunculkan kata Jambi dan Sholat dengan stimulasi Mukena/rukuh yang sedang digunakan lawan bicaranya.
Setelah itu terjadi, keesokan harinya tibalah saatnya melakukan ritual pagi, didatangi dan diajak mandi. Bukan penjemput yang menggandeng tangan Miss Muk. Tapi Miss Muk yang memegangi lengan pengajak, seperti gambaran kemesraan sepasang kekasih. Oh, so sweet…..  Tampaknya Miss Muk sudah mulai nyaman dengan seseorang tersebut.
Ketiga, Gangguan jiwa kategori berat, yakni gila dengan tanda yang sudah disebutkan diatas. Cara penanggulangannya saya pikir seperti gangguan jiwa kelas sedang. Namun perlu intensitas penanggulangan yang lebih juga memerlukan waktu yang juga lebih lama.
Hmmm, ternyata  mereka butuh dan juga mengetahui/paham bila diperlakukan secara manusiawi.

Sakit syaraf
Sakit syaraf adalah sakit yang berhubungan dengan urat syaraf di sekujur tubuh manusia, bisa sakit syaraf ringan, sakit syaraf sedang atau sakit syaraf akut. Misalnya, syaraf otak, syaraf kaki dan syaraf-syaraf lainnya. Belum tentu orang yang menderita sakit syaraf pasti sakit jiwa atau sakit jiwa. Bahkan boleh dikatakan penderita sakit syaraf bukanlah penderita sakit jiwa atau sakit gila. Jadi, sakit syaraf lebih bersifat fisik. Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami sakit syaraf atau tidak, bisa melalui pemeriksaan secara fisik dan medis.
Sakit jiwa
Yaitu penyakit yang menyerang kejiwaan seseorang. Sebagian besar mempengaruhi tingkah laku pemikiran maupun tingkah laku kejiwaannya. Biasanya mempunyai sesuatu tingkah laku yang menyimpang dari biasanya, tidak normal, aneh, sulit diterima akal. Kelihatannya, secara fisik normal-normal saja, tetapi sesungguhnya sakit jiwa. Ada sakit jiwa ringan, sedang dan akut. Sifatnya lebih psikologis atau psikis. Untuk menilai apakah seseorang menderita sakit jiwa atau tidak, membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan secara khusus.
Sakit gila
Merupakan perilaku yang berlebihan dan seringkali tak terkontrol oleh pemikiran-pemikiran dan tidak bisa dipahami secara rasional. Misalnya, tertawa sendiri, menyanyi sendiri, berpidato sendiri dengan kata-kata yang tak sistematis, berpakaian aneh ataupun berperilaku aneh. Sakit gila merupakan kelanjutan dari penyakit jiwa yang akut dan untuk menjadi gila membutuhkan waktu lama, tidak bisa seketika.
Semoga bermanfaat

Rabu, 28 September 2011



Beberapa dari kita kadang begitu sulit tidur di malam hari. Pukul 12 malam terasa seperti baru pukul 8 malam. Bagi yang tidak mempunyai kegiatan di pagi hari mungkin tidak terlalu merasa terganggu. Toh waktu yang hilang dapat digantikan pagi nanti. Namun, bagaimanapun juga tidur di malam hari lebih baik bagi kesehatan daripada tidur di siang hari karena badan akan terasa lebih bugar. Selain itu, cap pemalas juga tidak akan mampir kepada kita karena baru bangun di siang hari.. :D
Berikut adalah beberapa tips yang mungkin dapat dicoba.. :)
  • Jagalah kebugaran tubuh dan rutin dalam berolahraga
  • Jadwalkan waktu dan lama tidur yang teratur, serta patuhi jadwal itu.
  • Jadwal yang berantakan membuat jam biologis juga kacau sehingga gangguan tidur muncul. Sebaliknya, keteraturan bisa memudahkan langkah dalam beristirahat dihari-hari berikutnya.
  • Buat lingkungan sekeliling kita senyaman mungkin untuk tidur.
  • Hilangkan semua bunyi yang menjengkelkan, semisal tetesan ringan pada keran.
  • Mandi air hangat pada malam hari, juga minuman seperti susu, sari buah, atau the hijau, dapat membantu memudahkan tidur.
  • Hindari tidur dalam suasana lapar atau kekenyangan.
  • Matikan atau redupkan lampu; jangan tidur dengan peralatan pemancar elektronik (televise, computer, laptop) masih menyala.
  • Menulis rencana tugas/beban untuk esok hari, tenangkan diri sebelum tidur. Banyak orang sibuk mermikirkan beban tugas hingga menggangu istirahatnya. Lebih baik menjadwalkannya pada kertas, buku harian, atau organizer; beban lewat, jadwal esok lancar tidak membuat penat, tidur malam pun nikmat.
  • Jangan berlama-lama ditempat tidur jika belum mengantuk, lakukan aktivitas ringan untuk memancing kantuk. Hindari tempat tidur sebelum kita merasa mengantuk.
  • Jadikan tempat tidur untuk tempat istirahat, jangan bekerja tempat tidur.  Bila kamar tidur dan kasur telah digunakan untuk fungsi lain, justru akan mengurangi kualitas ruang istirahat. Jadi, jangan sekali-kali menyatukan ruang tidur dengan ruang kerja atau belajar. Bagi yang masih kos, sebaiknya fungsikan bagian–bagian kecil dikamar dengan sebaik mungkin. Sehingga, kasur hanya dipakai untuk tidur, sedangkan selebihnya, lakukan aktivitas seperti belajar atau menonton TV di tempat lain.

Selasa, 06 September 2011

Seruite


Provinsi Lampung memiliki potensi wisata yang cukup besar. Jika anda berkunjung ke provinsi ini, anda bisa beriwisata budaya di berbagai Kampung Tua di Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau dan Krui di Lampung Barat. Selain berwisata budaya, anda pun bisa mengunjungi beragam festival yang ada di provinsi ini, seperti Festival Sekura di Lampung Barat yang biasanya diadakan seminggu setelah Idul Fitri, Festival Karakatau di kota Bandar Lampung, Festival Teluk Stabas di Lampung Barat dan Festival Way Kambas di Lampung Timur. Tentu anda tertarik bukan untuk menghadiri acara- acara budaya tersebut, maka mari datanglah berkunjung ke Indonesia, terutama ke provinsi Lampung.

Berwisata ke provinsi Lampung, akan terasa lebih menyenangkan, jika anda pun mencoba kuliner khas Lampung. Salah satu kuliner khas Lampung yang patut anda coba adalah Seruit. Seruit merupakan makanan yang terdiri dari ikan bakar atau goreng beserta lalapannya yang kemudian dicampur dengan sambal terasi, tempoyak atau mangga.

Tempoyak adalah makanan yang merupakan hasil fermentasi dari buah Durian. Dan Seruit akan terasa lebih nikmat, jika disantap bersama dengan nasi, ikan pindang kuning, dan serbat. Serbat adalah jus minuman yang terbuat dari buah mangga dan kiwi.

Aktivitas makan Seruit disebut juga dengan istilah Nyeruit, yang berarti kegiatan makan yang dilakukan bersama- sama. Oleh karena itu, untuk menikmati hidangan Seruit, akan terasa lebih nikmat jika dilakukan secara bersama, apalagi bersama dengan anggota keluarga lainnya.

Bagi masyarakat Lampung, Seruit bukan hanya sekedar makanan, namun juga merupakan bagian tradisi dan kebudayaan Lampung karena makanan ini melambangkan kebersamaan diantara anggota keluarga masyarakat Lampung.

Rasa Seruit yang pedas, asem dan manis, akan membuat anda tak akan berhenti untuk terus mencicipi makanan ini hingga habis. Tentu anda yang tertarik untuk mencicipi Seruit, namun jenis makanan ini cukup sulit di temukan di rumah- rumah makan di Lampung karena Seruit lebih dikenal sebagai hidangan rumahan. Namun karena bahan- bahan yang dibutuhkan dan cara membuat makanan ini cukup mudah, anda bisa membuatnya di rumah dan menikmatinya bersama anggota keluarga anda.

Membuat Seruit bukanlah hal yang sulit, anda perlu menyiapkan ikan Patin, Mas, Baung atau jenis ikan lainnya yang telah digoreng atau dibakar, Sambal Terasi, Terong panggang, Isi Timun, Tempoyak, garam, air secukupnya, Lalapan rebus dan Lalapan mentah.

Lalapan rebus terdiri dari daun singkong, daun papaya, kangkung atau bayam yang telah direbus. Sedangkan lalapan mentah terdiri dari timun,daun Jambu mete muda, kacang panjang, wortel dan daun kemangi. Kemudian campur semua bahan dalam satu wadah.

Kamis, 18 Agustus 2011

Puasa


Puasa bagi umat Islam adalah tidak makan dan minum, serta menghentikan segala sesuatu yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Selain menahan haus dan lapar, dari sisi ilmu kedokteran, berpuasa ternyata bisa memberikan Anda sejumlah manfaat kesehatan.
Menurut dr. Siti Setiati SpPD, spesialis penyakit dalam dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indoenesia (FKUI), dengan berpuasa, jumlah kalori makanan yang kita biasanya akan berkurang.

"Pembatasan jumlah kalori makanan adalah salah satu cara yang telah terbukti dapat memperlambat penuaan. Serta mencegah penyakit yang sering timbul pada usia lanjut dan kanker," katanya, Rabu, (27/7/2011) lalu, di Jakarta.
Saat berpuasa, umumnya akan terjadi pengurangan jumlah kalori yang diasup hingga 10-40 persen dari kebutuhan sehari-hari. Hasil penelitian pada binatang menunjukkan, dengan mengurangi jumlah kalori ternyata dapat memperpanjang usia harapan hidup, menurunkan risiko kanker, mencegah berkembangnya penyakit seperti diabetes dan ginjal.

Sementara itu, DR.dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, ahli kesehatan pencernaan dari RSUPN Cipto Mangungkusumo mengatakan, proses puasa yang dijalankan idealnya bukanlah yang bersifat "balas dendam", yakni membalaskan atau makan semaunya di luar jam puasa. Karena, dalam proses berpuasa, pada dasarnya harus ada penurunan berat badan.

Menurut Ari, puasa dapat diistilahkan seperti konsep alternate day fasting, dimana dalam satu hari setengah makan, setengah berpuasa. Tujuan di situ adalah pengurangan asupan kalori. "Biasanya penurunan berat badan sekitar 5 persen," cetusnya.

Ari menegaskan, jika seseorang mengalami penurunan berat badan, maka akan diikuti dengan penurunan kalori, kolesterol, lemak, radikal bebas serta peningkatan antioksidan. Saat berpuasa, ada baiknya mengkonsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak antioksidan.
Pasalnya, dengan banyak makan sayur dan buah, sebenarnya di dalam usus telah terjadi penyerapan kolesterol an pengurangan gula oleh serat-serat.

"Prinsipnya, kalau kita berpuasa, tubuh tetap memproduksi gula dan lemak dihancurkan. Dengan lemak dihancurkan, otomatis timbunan-timbunan yang tidak perlu jadi berkurang. Efeknya penurunan berat badan," tandasnya.

Minggu, 02 Januari 2011

HIDUP

Banyak hal positif yang dapat Anda lakukan di tengah kesibukan rutin. Nikmatilah hidup sembari bekerja, niscaya Anda akan tetap mempertahankan semangat dan memiliki kehidupan yang bertenaga.

1. BERIKANLAH LEBIH
Jadilah orang yang selalu memberikan ‘lebih’ dalam apa saja yang Anda lakukan. Jadikanlah ‘totalitas’sebagai
gaya hidup Anda karena kebiasaan membentuk karakter. Berilah tanpa mengharap imbalan dan pujian.

2. KURANGI KETEGANGAN
Orang bijak bilang: “Suatu saat nanti kamu akan tertawa jika teringat akan hal ini.” Kurangilah stres dengan berpikir bahwa segala sesuatu dalam hidup Anda pasti akan berjalan lebih baik. Walaupun kondisi pada saat ini tidak mendukung Anda untuk bersemangat. Milikilah kerangka berpikir positif! Lihatlah setiap situasi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jangan lupa untuk tetap tertawa.

3. KUASAILAH KEBIASAAN ANDA
Kebiasaan dapat membuat Anda menjadi lebih baik atau lebih buruk. Pastikanlah untuk memiliki kebiasaan yang memiliki efek yang baik bagi diri & hidup Anda. Lenyapkanlah kebiasaan buruk yang merugikan.

4. PILIHLAH LINGKUNGAN ANDA
Perhatikan, siapa saja orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Anda? Kita semua terbentuk oleh lingkungan kita. Setiap orang yang ada di sekeliling kita mempengaruhi kepribadian, kepercayaan, dan nilai-nilai yang kita anut. Jadi, siapa orang terdekat Anda? Pastikan bahwa mereka mendukung Anda untuk maju. Hindari orang yang mengha-langi perkembangan dan mematikan semangat Anda.

5. LUANGKAN WAKTU UNTUK KEGIATAN YANG ANDA SUKAI
Seringkali kita berupaya keras untuk berlari mengejar kemajuan dalam kehidupan kita, hingga melupakan hal-hal yang membuat kita bahagia. Jika terlalu tegang, Anda menjadi lelah jiwa raga, dan bosan. Kembalikan semangat Anda dengan meluangkan waktu untuk melakukan hobi Anda. Lakukanlah secara teratur.

6. PECAHKAN MASALAH YANG MENGHIMPIT ANDA
Masalah yang belum terpecahkan berpotensi untuk menguras enerji kita. Cari tahu, masalah apa saja yang menghimpit jiwa dan membuat Anda tertekan. Carilah solusi atas masalah Anda. Selesaikanlah urusan yang belum selesai, seperti melunasi hutang, menyelesaikan skripsi atau pekerjaan yang belum beres. Dijamin, Anda akan menjadi lega setiap satu masalah selesai. Bereskan saja semuanya, supaya Anda kembali bersemangat!

7. FOKUS! FOKUS! FOKUS!
Enyahkan kecerobohan dan hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup Anda dengan fokus pada apa saja yang sedang Anda lakukan saat ini. Kembangkanlah kebiasaan untuk melakukan satu saja pekerjaan. Fokuslah pada hal itu hingga pekerjaan itu selesai. Berilah perhatian pada detail untuk meraih kesempurnaan.

8. SISIHKAN WAKTU UNTUK MENYUSUN HIDUP ANDA
Kebanyakan orang menyerah pada keadaan dan tidak memperjuangkan hidup mereka. Akibatnya hidup mereka menjadi tak menentu dan tanpa arah serta tujuan. Hindarilah hal ini dengan mengetahui apa yang Anda inginkan. Ketahuilah impian Anda. Anda ingin menjadi apa? Kehidupan seperti apa yang Anda dambakan? Apa sumbangsih Anda bagi manusia dan dunia? Jadilah orang yang proaktif dengan berusaha menata diri dan hidup Anda ke arah yang lebih baik. Susunlah rencana dan berjuanglah!

9. MENJAGA KESEHATAN JIWA & RAGA
Makanlah makanan yang bergizi, jangan hanya asal kenyang. Miliki tidur yang berkualitas. Berolahragalah secara teratur. Lakukan segala upaya untuk menunjang raga kita tetap sehat. Karena kesehatan tubuh berpengaruh pada kesegaran mental. Usahakan untuk berada dalam lingkungan yang ‘sehat’, hindari lingkungan yang penuh tekanan, carilah kehidupan yang lebih baik. Berbagilah bersama sahabat. Jangan lupa bahwa Tuhan itu ada, berserah & berdoalah!

10. BERINVESTASI PADA OTAK & PIKIRAN ANDA
Pikiran Anda adalah komputer yang tercanggih di dunia! Up grade yourself! Maka, jangan pernah berhenti belajar dan mengembangkan bakat Anda. Jangan malas mempelajari keahlian baru yang akan meningkatkan kesehatan, kekuatan mental, dan performa kerja kita. Jangan takut mencoba pengalaman baru. Hal baru dapat menstimulasi pikiran kita. Gunakanlah pengetahuan yang Anda miliki untuk berkarya, mengajar, mendukung orang lain, dan berpartisipasilah dalam membuat dunia menjadi lebih baik.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites