Senin, 09 November 2009

Cerpen

KKN

Q sedang duduk diantara para pemuka desa. Waktu itu sudah malam dan kami semua cukup lelah dengan segala program KKN yang banyak. Mulai dari pipanisasi sampe membangun jembatan. Desa Blusuk, begitulah nama desa tempat kami KKN, merupakan desa yang sangat tertinggal, terletak di lereng Gunung Kerinci sehingga suhu udara sangat dingin dan menggigit tulang.kebanyakan mahasiswa yang sedang kumpul di rumah Pak Lurah ini berselimut sarung dan memakai jaket tebal untuk mengusir dingin. Hawa dingin ini bikin perut kami yang laper jadi semakin laper. Kami duduk bersila di bale-bale yang lumayan luas, membentuk lingkaran..sementara itu hati kami masing-masing membatin " mana kok makanannya belum disajikan.." (hiks3x)dasar anak kos sangat oportunis mencari makanan gratis, kebawa hingga ke lokasi KKN. Sementara itu Pak Lurah, yang notabene merupakan penduduk asli desa Blusuk, berpenampilan sangat dendy..Mungkin mau 'gaya di depan para mahasiswa , biar tidak terlihat udik kali ya.
Memang Pak lurah yang satu ini walaupun sudah tua tapi suka memakai bahasa-bahasa sok intelek..walaupun seringkali salah maksud dan arti..Seperti contohnya ketika akhirnya Makanan berupa singkong goreng dan kopi panas disajikan. Kami masih Jaim dunk, jaga imej belum mendahului mencomot singkong karena ngerasa gak enak alias sungkan sebelum tuan rumah mempersulahkan. Melihat gelagat ini Pak Lurah kontan nyeletuk
"mari, mas-mas, mbak-mbak...KONSUMEN nya di makan " kata beliau sambil ternsenyum lebar.. Kami cuma bengong mendengar pilihan kata beliau yang aneh. Mungkin karena kami cuma diam, Pak Lurah mempersilahkan lagi,
"tidak usah sungkan-sungkan..santai...REFLEKS saja, anggap rumah sendiri.." Lagi-lagi kami bengong sambil menahan senyum dalam hati. Memang Pak Lurah satu ini agak error perbendaraan katanya. Pernah Juga waktu menyambut kami pertama kali datang, di balai desa, waktu itu beliau memberi sambutan. Begitu menghadap mikropon beliau memberikan salam pembuka yang sangat religius..
"ASSALAMUALAIKUM NGGIH...!!! " dan spontan kami bingung mau menjawab waalaikum salam atau menjawab " NGGIIIHH...!!! :)
Kami juga suka membuat tebak-tabakan yang menyindir sang Kepala Desa, misalnya " siapa artis termuda yang menjadi caleg, tapi dalam lingkup desa ?" Jawabannya :" Cinta Lurah "

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites